Media Sosial untuk Lansia: Menjembatani Generasi dengan Teknolog
21 July 2024
Film yang mengangkat tema keluarga ini, mengangkat kisah kehidupan Amah, dengan anak dan cucunya. Di mana, M (cucu), ingin mendapat warisan dari Amah, dengan kedok merawat untuk membahagiakan Amah sebelum meninggal, karena sang nenek menderita kanker. M pun bukan satu-satunya yang mengincar warisan dan memenangkan hati Amah bukanlah hai yang mudah.
Ada banyak hal yang erat dengan keseharian hidup lansia, salah satunya waktu.
Jika berbicara soal waktu, komponen ini memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, termasuk bagi mereka yang telah memasuki usia lanjut.
Bagi para lansia, waktu seringkali dipersepsikan dengan nuansa yang lebih mendalam dan reflektif, sementara mimpi menjadi jendela bagi harapan,kenangan, dan keinginan yang mungkin belum tercapai.
Waktu bersama Keluarga
Berkumpul di rumah omah dan opah juga menjadi tradisi yang kerap ditemui di Indonesia. Terkadang, rasanya hal ini hanya sebuah rutinitas, padahal bagi omah dan opah, dengan berkumpul seperti ini, dapat memberikan makna yang mendalam, loh!
Dengan berkumpul bersama keluarga, omah dan opah dapat menjadi lebih sejahtera secara emosional, tidak merasa kesepian, memberikan kesempatan untuk lansia tetap aktif dan berperan dalam keluarga, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.
Tanda Cinta seorang Lansia
Persoalan ini, juga tidak jarang ditemui. Terlebih lagi ketika sudah berbicara mengenai warisan.
Stereotipe seperti "anak laki-laki lebih diutamakan" atau "anak perempuan hanya kebagian mengurus saja" dalam kehidupan yang mayoritas menganut patrialisme, juga menjadi fenomena yang umum.
Padahal, jika berbicara mengenai bahasa cinta, lansia menyayangi setiap anak dan cucunya dengan cara yang berbeda-beda.
Tidak jarang kita merasa kalau yang lain lebih disayang, karena kita melihat mereka tidak melakukan hal yang sama, di sisi lain, lansia memiliki caranya sendiri yang belum kita ketahui/sadari.
Temukan kami di sosial media: